Jakarta, CNN Indonesia --
Insiden penumpang marah hingga cekcok dengan pramugari alias penumpang lain dalam penerbangan pesawat sering terjadi dan rupanya ada alasannya.
Riset nan dilakukan intelektual telah menemukan penyebab dibalik kejadian penumpang pesawat nan condong mudah "cranky" ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir CNN, sejumlah riset mengungkap kejadian penumpang pesawat kerap 'cranky' lantaran disebabkan oleh aspek ruangan pesawat dan sejumlah aspek sosial imbas patokan dalam industri penerbangan.
Riset menyebut aspek ruangan pesawat berupa bangku nan sempit, kabin nan padat, dan ruang individual nan terbatas membikin penumpang merasa terkurung.
Keadaan tersebut kemudian membikin penumpang merasa tidak nyaman sehingga menimbulkan rasa frustrasi hingga perilaku anti sosial.
Bahkan, aspek psikologis berupa claustrophobia hingga phobia penerbangan juga dapat mempengaruhi rasa ketidaknyamanan tersebut.
Tak jarang kondisi tidak nyaman tersebut diperparah dengan adanya peristiwa penundaan agenda penerbangan nan dapat menjadi pemantik emosional bagi penumpang untuk meluapkan amarahnya.
Sehingga, pada akhirnya penumpang kerap marah dan melakukan tindakan nan dilarang oleh maskapai penerbangan.
Selain itu, riset menemukan keberadaan kelas penumpang dalam pesawat juga kerap menyebabkan penumpang pesawat kerap 'cranky'.
Sebab, keberadaan penumpang kelas utama kerap membikin penumpang kelas reguler frustrasi lantaran mereka kudu mengantre lebih lama.
Riset menemukan aspek pengaruh alkohol dan nikotin juga menjadi aspek penyebab penumpang pesawat kerap rewel atau 'cranky' selama penerbangan.
Beberapa riset apalagi menunjukkan lebih dari separuh kasus kemarahan dalam pesawat disebabkan oleh pengaruh alkohol.
Senada, 9 persen kasus kemarahan di dalam pesawat juga disebabkan oleh pengaruh nikotin lantaran perokok tidak bisa menahan gairah mereka untuk asupan nikotin.
(mab/rds)
[Gambas:Video CNN]