CNN Indonesia
Rabu, 11 Jun 2025 05:29 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Arab Saudi resmi mengaktifkan skema unik pengaturan kerumunan di Masjid Nabawi di Madinah demi menjaga kenyamanan dan keamanan beragama jemaah haji.
Skema unik ini dibuat untuk mengantisipasi lonjakan kerumunan untuk musim pasca-haji di Madinah, serta memastikan kelancaran pergerakan jemaah dan visitor di dalam Masjid Nabawi dan area pelatarannya.
Saudi membikin pengaturan keluar-masuk nan terorganisir demi menghindari kemacetan dan penumpukan jemaah di area Masjid Nabawi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor buletin resmi pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA), melaporkan dalam pelaksanaannya skema ini, area-area salat disiapkan sebelum waktu salat tiba. Para jemaah bakal diarahkan ke letak salat nan telah ditentukan.
Sementara itu, aktivitas duduk alias salat di koridor dan pelataran masjid dilarang demi menjaga kelancaran lampau lintas pejalan kaki dan menghindari kepadatan.
Pihak otoritas Saudi menegaskan langkah-langkah ini mencerminkan komitmen mereka dalam menyediakan lingkungan ibadah nan aman, tertib, dan penuh ketenangan spiritual.
Menjelang puncak musim haji tahun ini, Masjid Nabawi di Madinah telah menyambut lebih dari 12 juta jemaah pada periode 15 Dzulqa'dah hingga 1 Dzulhijjah 1446 H alias dari 12-28 Mei 2025.
Dari jumlah tersebut, 666 ribu di antaranya mengunjungi area suci Raudhah al-Syarifah, salah satu tempat nan sangat dicari untuk beribadah.
Selain memfasilitasi ibadah, Saudi juga menyediakan beragam jasa pendukung nan komprehensif seperti jasa transportasi di area pelataran masjid nan telah dimanfaatkan oleh lebih dari 161 ribu jemaah.
Tak hanya itu, sebanyak 301 ribu paket makanan iftar telah dibagikan kepada mereka nan berpuasa, serta 218 ribu botol air Zamzam disediakan, dengan total konsumsi air Zamzam mencapai 3.360 ton.
Untuk memperkuat nuansa spiritual, Masjid Nabawi juga diberi wewangian dengan 7 kilogram bakhur (dupa unik Arab) dan 39 liter parfum, serta minyak wangi eksklusif.
(pta)