Blezing
Selasa, 27 Mei 2025 13:31 WIB
Nissan Motor Co sedang mempertimbangkan untuk menjual instansi pusatnya di Yokohama sebagai restrukturisasi perusahaan. iStockphoto/Olivier DJIANN
Jakarta, Blezing --
Nissan Motor Co sedang mempertimbangkan untuk menjual instansi pusatnya di Yokohama sebagai restrukturisasi perusahaan. Ini merupakan langkah lanjutan usai mereka berencana menutup tujuh pabrik dari 17 akomodasi produksi secara global.
Kantor pusat Nissan tersebut diproyeksi mempunyai nilai 100 miliar yen alias Rp11 triliun.
Nikkei menyebut Nissan telah mendaftarkan gedung instansi pusat sebagai aset nan hendak dijual sebelum tahun fiskal pada Maret 2026 berakhir.
Presiden dan CEO Nissan Ivan Espinosa menyatakan mereka memerlukan biaya besar mengenai restrukturisasi alias sekitar 60 miliar yen alias Rp6,8 triliun. Dana itu kudu dikeluarkan selama tahun fiskal berjalan.
Nissan telah memindahkan Kantor Pusat Globalnya dari Tokyo ke Yokohama sejak 2009. Kompleks itu mencakup galeri pameran kendaraan Nissan dan berada di letak strategis dekat Stasiun Yokohama, sebuah pusat transportasi utama di Prefektur Kanagawa.
"Kami berencana menutupi biaya restrukturisasi melalui penjualan aset," ucap dia, dikutip Selasa (27/5).
Selanjutnya dikabarkan bahwa Nissan mungkin bakal tetap menggunakan akomodasi tersebut dengan menyewanya dari pemilik baru, mirip strategi nan dilakukan McLaren terhadap instansi pusatnya di Woking melalui skema jual-dan-sewa kembali untuk mengurangi utang.
Awal bulan ini Nissan mengumumkan kerugian sebesar 670,9 miliar yen alias sekitar Rp75 triliun untuk tahun fiskal nan berhujung Maret 2025.
Espinosa juga sempat bilang perusahaan mempunyai tujuan menghemat 500 miliar yen (Rp56 triliun) pada tahun fiskal ini dibandingkan dengan tahun fiskal 2024.
Sebagai bagian dari restrukturisasi ini, perusahaan juga mau mengurangi kompleksitas komponen hingga 70 persen, dan memangkas jumlah platform kendaraan dari 13 menjadi hanya tujuh pada tahun fiskal 2035.
Waktu pengembangan juga bakal dipersingkat dari 37 bulan menjadi 30 bulan, dengan model-model baru nan direncanakan termasuk Skyline generasi baru, SUV C global, dan SUV kompak dari Infiniti.
Selain itu perusahaan dipahami bakal memangkas 11 ribu pekerja, di luar pemutusan 9 ribu tenaga kerja nan diumumkan pada November 2024.