Jakarta, Blezing --
Pengamat sepak bola nasional, Indriyanto Nugroho menyoroti naturalisasi Mauro Zijlstra merupakan perihal krusial bagi Timnas Indonesia. Ia berambisi proses perubahan status penduduk negara pemain nan berkepentingan tidak berlarut-larut.
Mantan pemain Timnas Indonesia itu berpendapat, dengan usia nan muda Mauro Zijlstra bakal jadi aset berbobot bagi skuad Garuda. Terlebih saat ini tim Merah Putih dipandang butuh sosok striker murni.
"Usianya tetap sangat muda, biarkan Mauro berkembang di Eropa juga. Paling tidak untuk ke depannya kudu bisa adaptasi, apalagi tetap 20 tahun," kata Indriyanto kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/7).
"Mungkin bisa saja di U-23 dulu di Timnas agar lebih matang. Tapi proses naturalisasi ini jangan ditunda lagi," dia menambahkan.
Indriyanto beralasan, lini depan Timnas Indonesia perlu beragam opsi untuk merangsek pertahanan lawan. Saat ini sosok ahli gedor terpaku ke Ole Romeny semata.
"Sebenarnya [kehadiran Mauro Zijlstra] boleh juga untuk antisipasi striker kita. Saat ini hanya Ole Romeny nan di atas rata-rata," ucapnya.
"Kehadiran Mauro bisa memperkaya opsi. Kemampuan Ole Romeny nan kita tahu, di posisi false nine juga bisa dia. Lini depan kita banyak opsi dan ragam nan bisa dimaksimalkan di putaran keempat," tegasnya.
Sebelumnya, berita naturalisasi Mauro Zijlstra disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir setelah pertandingan Timnas Putri Indonesia melawan Pakistan di Kualifikasi Piala Asia 2026.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti ada striker muda, Mauro (Zijlstra). Kita tahu tim nasional (putra) kita nan muda dan senior tetap kekurangan pemain muda. Jadi mudah-mudahan ini bisa menambah juga persiapan buat timnya ke depan nanti," kata Erick di Tangerang, Rabu (2/7).
"Saya telah kirim surat ke pak Menpora. Pak Menpora juga sangat terbuka. Terima kasih pak Menpora. Nanti dari pak Menpora diharapkan minggu ini dikirim ke pak Menteri Hukum, lampau minggu depan tentu bisa ke Mensesneg. Dan, tentu dapat support bapak Presiden. Baru proses ke DPR biasanya," jelas Erick.
Video Blezing
(ikw/jal)