Mochizuki Nilai Talenta Putri Indonesia Belum Di Level Tinggi

Jakarta, Blezing --

Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki menilai talenta sepak bola putri negeri ini belum bisa bersaing di level nan tinggi.

Ini disampaikan Mochizuki dalam video singkat nan dirilis PSSI pada Kamis (3/7). Pelatih asal Jepang ini menyoroti tiga perihal krusial mengenai kondisi sepak bola putri saat ini.

"Jadi ada tiga perihal nan mau saya sampaikan. nan pertama, pemain nan ada sekarang, memang pemain nan tetap muda dan juga tim nan mempunyai potensi besar ke depan."

"Pemain ini rata-rata umurnya juga tetap sangat muda dan pengalaman di kancah internasional tetap sedikit. Tetapi mereka punya semangat nan baik dan potensi ada," kata Mochizuki.

Mochi, sapaan berkawan Mochizuki, mengatakan bahwa nan dilakukan PSSI saat ini, terutama di Timnas Putri Indonesia, telah di jalan nan benar. Namun butuh waktu dan kesabaran agar berbuah.

"Jadi untuk mereka kami bukan berjuang hanya untuk sekarang, tetapi juga untuk ke depannya, untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan dan dasar nan kita bangun untuk tim ini."

"Jadi kita mau membangun dan memperkuat bukan untuk hari ini dan besok, tetapi untuk masa depannya. Ini adalah proses pelajaran nan sangat krusial untuk mereka," katanya.

Menurut Mochizuki, nan dilakukannya di Garuda Pertiwi, julukan Timnas Putri Indonesia, adalah membangun dasar dari nol. Karena itu proses ini tidak bakal instan berbuah kejayaan.

Mochizuki juga berbincang tentang kejuaraan sepak bola putri. Kompetisi sangat dibutuhkan, tidak hanya di level internasional, tetapi juga untuk level akar rumput di banyak tempat.

Dalam pandangan mantan pembimbing timnas Jepang ini, talenta sepak bola putri Indonesia belum berada di level tinggi, apalagi internasional. Karenanya talenta ini kudu terus diasah.

"Sekarang talenta-talenta nan ada, menurut saya, belum bisa bersaing di level tinggi nan ada. Ini semua memang menjadi tanggung jawab kita semua ke depannya," kata Mochizuki.

"Makanya dibutuhkan untuk membikin liga nan kuat dan berkesinambungan. Kami juga mau memunculkan pemain-pemain dari level akar rumput ke depannya, dan itu memerlukan waktu."

Video Blezing

(abs/jal)