Jakarta -
Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) menggelar pertemuan refleksi akhir 2024. Pertemuan ini membahas pencapaian MKGR selama 2024 hingga rumor terkini, ialah kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Ketum MKGR Adies Kadir mengungkap pihaknya telah membahas pencapaian pada Pileg 2024. Menurutnya, MKGR sukses menambah jumlah anggotanya nan melenggang menjadi personil DPR RI.
"Kader ormas MKGR di parlemen, nan tadinya jumlahnya kurang lebih sekitar 39 orang, sekarang sudah menjadi 51 orang. Jadi dari kemarin kurang lebih 37 persenan, sekarang sudah 50 persen di parlemen," kata Adies kepada wartawan di area Gunawarman, Jakarta Selatan, (30/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Adies menyebut MKGR juga sukses menempatkan kader-kadernya di posisi strategis pemerintahan. Menurut Adies, ada lima kader MKGR menduduki kedudukan menteri dan wakil menteri.
"Kader-kader ormas MKGR nan berada di eksekutif, dari delapan menteri dan tiga wamen (Golkar), kita (MKGR) bisa menempatkan lima orang kader kita di eksekutif," ucapnya.
Selain itu, MGKR juga membahas isu-isu nan tengah hangat menjadi perbincangan publik. Adies menyebut MKGR membahas rumor mengenai kenaikan PPN menjadi 12 persen.
Dari hasil diskusi, MKGR beranggapan kenaikan PPN jadi 12 persen tidak bakal mengganggu postur anggaran pendapatan dan shopping negara (APBN). Menurutnya, APBN 2025 tetap sangat handal dan tidak bakal mengganggu ekonomi masyarakat.
"Kita juga Dewan Pakar sudah mengkaji dan tadi disimpulkan bahwa insyaallah postur APBN kita di tahun 2025 tetap cukup tangguh, tetap sangat tangguh, bukan cukup, sangat handal dengan kenaikan PPN 1 persen dan tidak terlalu mengganggu masyarakat," ujar Adies.
Hal itu diyakini oleh MKGR lantaran memandang Presiden Prabowo Subianto telah banyak memberikan support kepada masyarakat di awal masa kepemimpinannya. Adies juga meyakini kenaikan PPN ini bakal ketat dikawal hanya untuk peralatan mewah.
"Karena Presiden dan pemerintah telah memberikan banyak subsidi-subsidi dan juga mengawal dengan ketat bahwa kenaikan 1 persen itu hanya untuk barang-barang mewah dan kalangan atas," imbuhnya.
Lihat juga video: MKGR Sebut Prabowo Tak Akan Diam Jika PPN 12% Bunuh Masyarakat
(fas/fas)