Jakarta, CNN Indonesia --
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles (LA), Amerika Serikat, mengimbau penduduk negara Indonesia (WNI) di LA untuk selalu membawa paspor di tengah situasi panas saat ini.
KJRI juga mengimbau WNI selalu waspada dan menghindari daerah-daerah nan berpotensi terjadi bentrok alias demonstrasi anti kebijakan imigrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KJRI LA mengimbau WNI di wilayah kerja untuk tetap tenang dan waspada mengenai aktivitas ICE. Selalu bawa identitas resmi (paspor/Real ID) dan hubungi Hotline +1 (213) 590-8095 jika memerlukan bantuan," demikian imbauan KJRI LA dalam unggahan di Instagram, Senin (9/6).
KJRI LA berpesan WNI dapat terus memperhatikan buletin lokal dan mengikuti perkembangan buletin mengenai protes alias bentrok di Los Angeles.
[Gambas:Instagram]
KJRI LA juga meminta WNI menghindari kerumunan jika ada indikasi bakal terjadi demonstrasi guna mengurangi akibat terjebak dalam situasi berbahaya.
"Waspadai wilayah rawan, utamanya pada wilayah sekitar pusat kota alias letak nan sering menjadi tempat demonstrasi mengenai kebijakan imigrasi. Ikuti petunjuk pihak berkuasa dan tetap taati patokan nan berlaku," demikian imbauan KJRI LA.
Sejak Jumat (6/6), otoritas imigrasi federal AS, Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), melakukan penyergapan terkoordinasi pada sejumlah letak seperti Garment District, Westlake, dan South LA.
KJRI Los Angeles menerima info bahwa terdapat 2 WNI nan ditahan dalam operasi tersebut dengan inisial ESS (perempuan, 53) dan CT (laki laki, 48).
"ESS ditangkap lantaran berstatus terlarangan dan CT ditangkap lantaran mempunyai catatan pelanggaran narkotika dan illegal entry," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam keterangan tertulis, Minggu (9/6).
Menanggapi situasi ini, KJRI LA saat ini berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memberikan akses pendampingan kekonsuleran bagi kedua WNI.
Perwakilan RI di LA juga terus menjalin komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia mengenai situasi demonstrasi di LA dan beberapa letak lainnya.
"Kemlu telah menyampaikan imbauan agar para WNI di AS meningkatkan keamanan diri dan family dengan menghindari tempat keramaian/aksi massa, terus memantau perkembangan situasi terbaru dari sumber resmi setempat, serta mematuhi peraturan nan ditetapkan otoritas setempat," kata Judha.
Judha mengimbau WNI nan mempunyai rencana perjalanan ke AS memastikan untuk menggunakan visa nan sah dan sesuai peruntukannya, serta mengantisipasi pemeriksaan imigrasi nan lebih ketat saat tiba di airport di AS.
"Bagi WNI nan terdampak kebijakan imigrasi AS, agar memahami hak-hak dalam sistem norma di AS, antara lain kewenangan pendampingan pengacara dan kewenangan menghubungi perwakilan RI terdekat," pungkas Judha.
Apabila menghadapi keadaan darurat, segera hubungi hotline pelindungan WNI:
- KBRI Washington DC: 202 569 7996
- KJRI Chicago: 312 547 9114
- KJRI Los Angeles: 213 590 8095
- KJRI New York: 347 806-9279
- KJRI San Fransisco: 415 875 0793
- KJRI Houston: 713 282 5544
- Tekan Tombol Darurat di aplikasi Safe Travel Kemlu
(blq/bac)