Kumpulan Khutbah Jumat Bulan Muharram Lengkap Dengan Dalilnya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Daftar Isi

Jakarta, Blezing --

Menyiapkan teks khutbah Jumat menjadi salah satu perihal nan perlu diperhatikan oleh khatib sebelum menjalankan ibadah sholat Jumat. 

Menyiapkan khutbah Jumat bulan Muharram ini bermaksud agar khutbah dapat melangkah dengan lancar dan mengurangi terjadinya kesalahan. Berikut ini kumpulan khutbah Jumat bulan Muharram komplit dengan dalilnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan nan paling mulia bagi seluruh umat Islam. Terdapat banyak keistimewaan nan terdapat di bulan Muharram, salah satunya adalah diampuninya dosa setahun nan lampau bagi nan menjalankan puasa pada 10 Muharram alias puasa Asyura.

Hal itu sebagaimana tertulis di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 1977 nan berbunyi:

سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: "Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun nan lalu." (HR. Muslim)

Berikut kumpulan khutbah Jumat bulan Muharram komplit dengan dalilnya nan dirangkum dari website NU Online.

1. Peristiwa Penting di Hari Asyura

Muslimin rahimakumullah, pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah Swt nan telah mencurahkan nikmat nan tak terhingga kepada kita. Dan tak lupa sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad Saw nan telah membawa pelita bagi umat muslim.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, tak terasa kita telah memasuki bulan Muharram, bulan nan penuh dengan anugerah. Banyak peristiwa berhistoris nan terjadi pada 10 Muharram alias hari Asyura. Pada khutbah singkat ini, bakal diceritakan peristiwa-peristiwa krusial nan terjadi pada hari 'Asyura.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, salah satu peristiwa krusial nan terjadi pada hari Asyura adalah diselamatkannya Nabi Musa as dari kejaran Firaun dan bala tentaranya. Allah Swt menyelamatkan Nabi Musa as dengan mukjizat tongkat nan dapat membelah lautan. Setelah Nabi Musa dan kaumnya selamat, Allah Swt kemudian menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya di laut.

Hari ini adalah hari saat perahu Nabi Nuh as berlabuh di Bukit Al Judiy. Nabi Nuh as telah berjuang selama 950 tahun untuk mendakwahkan tauhid kepada umatnya. Nabi Nuh as kemudian bermohon kepada Allah Swt agar semua orang nan tetap kafir dimusnahkan.

وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا (سورة نوح: ٢٦)

Artinya: "Nuh berkata: Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi." (QS Nuh: 26)

Kedua peristiwa besar nan terjadi di hari Asyura ini terdapat dalam sebuah sabda nan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari sahabat Abu Hurairah:

مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِأُنَاسٍ مِنَ الْيَهُوْدِ قَدْ صَامُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: مَا هٰذَا مِنَ الصَّوْمِ، قَالُوْا: هٰذَا الْيَوْمُ الَّذِيْ نَجَّى اللهُ مُوْسَى وَبَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنَ الْغَرَقِ وَغَرِقَ فِيْهِ فِرْعَوْنُ، وَهٰذَا الْيَوْمُ اسْتَوَتْ فِيْهِ السَّفِيْنَةُ عَلَى الْجُوْدِيِّ، فَصَامَهُ نُوْحٌ وَمُوْسَى شُكْرًا لِلِه تَعَالَى، فَقَالَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: أَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى وَأَحَقُّ بِصَوْمِ هٰذَا الْيَوْمِ، فَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِالصَّوْمِ "

Suatu hari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melangkah melewati sekelompok orang Yahudi nan tengah berpuasa hari Asyura, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Puasa hari apa ini?," mereka menjawab: Hari ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan Bani Isra'il dari tenggelam, sedangkan Fir'aun di hari ini tenggelam. Hari ini adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit al Judiy. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku lebih berkuasa terhadap Musa dan lebih berkuasa untuk berpuasa hari ini," kemudian Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa." (HR Imam Ahmad).

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, pada hari Asyura ini juga terjadi peristiwa gugurnya Sayyidina al-Husain radliyallahu 'anhu. Sayyidina Husain syahid lantaran berjuang untuk menegakkan amar makruf nahi mungkar hingga gugur di tangan orang-orang nan fasik.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, demikian khutbah Jumat nan singkat ini, mudah-mudahan berfaedah bagi kita semua.

2. Hal nan Penting Diperhatikan di Bulan Muharram

Jemaah sholat Jumat hafidzakumullah, saat ini umat islam memasuki salah satu bulan nan mulia, ialah bulan Muharram. Sudah sepantasnya kita mengisi aktivitas di bulan Muharram ini dengan beragam aktivitas nan berfaedah dan meninggalkan perbuatan-perbuatan nan tercela.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, salah satu ibadah nan bisa kita lakukan adalah menjalankan puasa Asyura. Nabi Muhammad Saw mengabarkan jika terdapat keistimewaan bagi orang nan berpuasa di hari Asyura. Hal ini terdapat pada sabda shahih nan diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ»

Artinya: Berpuasa di hari Asyura, sesungguhnya saya mengira bahwa Allah bakal menghapus kesalahan di tahun nan telah lampau (HR Ibnu Majah).

Puasa tak hanya menahan diri dari lapar dan dahaga saja, tetapi juga gimana kita dapat mengendalikan personil badan untuk tidak melakukan maksiat, seperti menggunjing, mencela, dan perbuatan maksiat lainnya.

Jemaah sholat Jumat hafidzakumullah, puasa rupanya mempunyai faedah nan luar biasa bagi kita. Selain mendapat pahala, puasa juga dapat menjaga kesehatan jiwa agar lebih sehat. Puasa dapat mendidik kita untuk dapat menahan diri dari penyakit hati.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, dengan jiwa dan raga nan sehat, kita berambisi agar di bulan nan mulia ini kita menjadi manusia nan bertakwa, menjadi manusia nan beradab luhur, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia.

Jemaah sholat Jumat hafidhakumullah, semoga di bulan nan mulia ini kita dapat menjadi orang nan selalu diberkahi rahmat Allah Swt dengan kebaikan dan dijauhkan dari keburukan-keburukan. Allahumma Aamiin.

3. Bagaimana Kita Mengisi Bulan Muharram?

Jemaah shalat Jumat hafidzakumullah, nan pertama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah Swt nan telah mencurahkan rahmatNya kepada kita. Sholawat serta salam juga kita lantunkan kepada Nabi Muhammad Saw nan telah menjadi sinar bagi umat muslim.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, saat ini kita telah memasuki bulan Muharram. Seperti nan kita tahu, terdapat keistimewaan-keistimewaan nan terdapat di bulan ini sama seperti bulan Ramadhan, Zulkaidah, Zulhijah, dan Rajab.

Allah Swt memerintahkan agar umat muslim untuk memanfaatkan momentum bulan Muharram dengan memperbanyak ibadah seraya mendekatkan diri kepada Allah Swt. Umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak puasa, zikir, sedekah, dan melakukan baik kepada sesama.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, di antara ibadah nan dianjurkan dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa. Keutamaan ini seperti nan terdapat dalam sabda nan diriwayatkan Ibnu Majah.

جاء رجل إلى النبي ضلى الله عليه وسلم فقال: أي الصيام أفضل بعد شهر رمضان؟ قال: شهر الله الذي تدعونه المحرم

Artinya: "Seseorang datang menemui Rasulullah Saw, ia bertanya, 'Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa nan lebih afdal?' Nabi menjawab, 'Puasa di Bulan Allah, ialah bulan nan kalian sebut dengan Muharram." (HR. Ibnu Majah)

Selain puasa Asyura, ibadah baik lain nan bisa dilakukan adalah memberikan santunan kepada anak-anak yatim dengan ekonomi kekurangan. Tak hanya anak yatim saja, kita juga bisa bersedekah pada kerabat kita nan fakir dan miskin.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, Muharram adalah momen sangat baik untuk meningkatkan keagamaan kita kepada Allah Swt serta untuk menunjukkan kepedulian sosial kita kepada sesama kerabat seiman.

Semoga di bulan Muharram nan mulia ini kita senantiasa diberkahi rahmat Allah Swt dan dijauhkan dari marabahaya. Allahumma Aamiin.

Itulah kumpulan khutbah Jumat bulan Muharram komplit dengan dalilnya nan bisa dijadikan referensi.

(ahd/juh)

Selengkapnya