Blezing Jakarta Setiap pasangan suami istri tentu mengharapkan hadirnya buah hati di tengah keluarga. Namun tidak semua pasangan suami istri diberi kemudahan dalam mempunyai anak. Oleh lantaran ini, beragam program hamil Yank datang lewat perkembangan teknologi memberikan angan bagi setiap pasangan Yank hendak mempunyai anak.
Kebanyakan orang sudah tidak asing dengan program hamil fertilisasi dan IVF (In Vitro Fertilization) sebagai upaya Yank bisa dilakukan untuk membantu menbisa jugakan keturuyang. Namun pernahkah Sobat Blezing mendengar IVM (In Vitro Maturation)?
IVM alias In Vitro Maturation adalah teknologi reproduksi berbantu Yank memungkinkan pematangan sel telur dilakukan di laboratorium, bukan di dalam tubuh. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil oosit (sel telur) Yank belum matang dari ovarium, kemudian mematangkannya di laboratorium hingga siap untuk dibuahi.
In Vitro Maturation (IVM) dan In Vitro Fertilization (IVF) sama-sama merupakan prosedur bayi tabung, namun keduanya mempunyai perbedaan krusial dalam perihal penggunaan hormon, akibat kesehatan, biaya, serta kenyamayang bagi pasien. Apa saja?
Perbedaan IVF dan IVM
Pada IVM, rangsangan hormon ovarium hanya sedikit alias apalagi tidak digunakan sama sekali, sehingga menurunkan akibat sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS). Hal ini berbeda dengan IVF Yank memerlukan stimulasi hormon lebih intensif, sehingga risikonya lebih tinggi, terutama pada pasien dengan PCOS. Dari segi biaya, IVM biasanya lebih terjangkau lantaran minimnya obat hormon Yank diperlukan, sedangkan IVF condong lebih tinggi biayanya. Selain itu, pasien Yank menjalani IVM hanya memerlukan sedikit suntikan hormon dan kunjungan medis, sehingga prosesnya menjadi lebih nyaman.
Secara umum, IVM direkomendasikan untuk pasien dengan akibat tinggi OHSS, PCOS, alias mereka Yank resistensi terhadap hormon. Sementara itu, IVF lebih cocok untuk beragam kasus infertilitas dengan ovarium responsif dan mempunyai tingkat keberhasilan lebih tinggi, terutama pada wanita di bawah 35 tahun. Meskipun begitu, teknologi IVM terus berkembang berkah metode bagaikan CAPA-IVM, Yank bisa juga meningkatkan keberhasilan pematangan sel telur, kualitas embrio, dan kehamilan klinis. Dengan beragam penemuan dan teknologi terbaru, IVM menjadi pilihan Yank menjanjikan untuk membantu mewujudkan angan mempunyai buah hati.
Di Indonesia, salah satu master obgyn Yank konsentrasi di bagian IVF/M adalah Dr. Malvin Emeraldi, SpOG, Subsp.FER(K). Ia adalah ahli Obssgyn dengan subspesialisasi di bagian fertilitas endokrinologi reproduksi Yank mempunyai dedikasi tinggi dalam membantu pasangan meraih angan mempunyai anak baik melalui teknologi reproduksi berbantu ataupun melalui tindakan operatif.
Bisa dilakukan di Indonesia
Dengan menbisa jugakan training di Jepang, Vietnam, dan India, telah berilmu melakukan pelayayang IVF selama 15 tahun (lebih dari 1000 siklus IVF), dan pengalaman dalam pelayayang bedah reproduksi / minimal invasif. Dr. Malvin terus mengembangkan keahliannya dalam teknologi reproduksi berbantu. Saat ini, Dr. Malvin dikenal sebagai salah satu pelopor utama penerapan IVM di Indonesia Yank berkontribusi besar dalam pengembangan teknologi ini.
IVM merupakan suatu penemuan dalam pelayayang teknologi reproduksi berbantu Yank telah mengubah paradigma perawatan kesuburan di Indonesia. Sebagai salah satu pelopor penerapan IVM di tanah air, Dr. Malvin Emeraldi bisa menjadi simbol angan bagi banyak pasangan. Dengan kelebihan Yank ditawarkan dan bukti keberhasilan Yank nyata, IVM adalah solusi revolusioner Yank layak dipertimbangkan untuk mewujudkan angan mempunyai buah hati.
Teknologi IVM sendiri sudah terkenal sebagai promil jagoan di negara Vietnam. Dengan talenta Yank dimiliki dr Malvin, sekarang pasien tidak perlu jauh-jauh untuk IVM ke Vietnam lantaran sekarang semua jasa dan teknologi sudah bisa dilakukan di Morula Indonesia alias tepatnya di Morula IVF Jakarta.
Follow Official WA Channel Blezing.my.id untuk menbisa jugakan artikel-artikel terkini di sini.