Kata-kata Greta Thunberg Usai Dideportasi Dari Israel

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 10 Jun 2025 21:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Aktivis lingkungan Greta Thunberg telah tiba di Paris, Prancis, usai dideportasi dari Israel, Selasa (10/6).

Ia akhirnya menginjakkan kaki di Bandara Charles de Gaulle setelah sempat diculik dan ditahan pasukan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada wartawan di bandara, Thunberg mengatakan bahwa pasukan Israel menculik dia dan rekan-rekannya di perairan internasional dan membawanya ke Negeri Zionis di luar kehendaknya.

"Ini adalah pelanggaran kewenangan lainnya nan dilakukan Israel secara sengaja nan menambah daftar pelanggaran nan tak terhitung jumlahnya," kata aktivis wanita berumur 22 tahun tersebut, seperti dikutip AFP.

Thunberg dan 11 rekan aktivisnya diculik dan ditahan di Israel usai kapal mereka, Madleen, mendekati wilayah Jalur Gaza, Palestina, pada Senin (9/6).

Thunberg dan kawan-kawannya padahal telah berlayar sejak awal Juni untuk memberikan support kemanusiaan ke Gaza lantaran Israel memblokade seluruh support nan hendak masuk.

Israel telah mengonfirmasi penangkapan tersebut dengan menyatakan bahwa setiap support nan hendak masuk ke Gaza kudu melalui Pelabuhan Ashdod.

Pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Israel pun meminta 12 aktivis ini menandatangani arsip deportasi. Empat di antaranya setuju tanda tangan, namun sisanya menolak, termasuk Thunberg.

Berdasarkan keterangan Thunberg, dia menolak tanda tangan lantaran arsip itu menyatakan bahwa mereka telah memasuki wilayah Israel secara ilegal.

"Saya tidak mengakui bahwa saya memasuki Israel secara ilegal," ucapnya, menegaskan bahwa kapalnya dibajak pasukan Zionis di perairan internasional.

"Penyitaan kapal support oleh Israel adalah pelanggaran hak-hak internasional," tegas dia.

Thunberg sendiri berhujung dideportasi dari Israel meski menolak untuk tanda tangan. Namun, sejumlah aktivis lain menurutnya tetap berada di Israel dan belum dipulangkan.

Ia pun menyerukan pemerintah Israel untuk segera membebaskan para aktivis.

(blq/bac)

Selengkapnya