Kanada Hingga Prancis Bela Israel, Salahkan Iran Gegara Program Nuklir

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

Jakarta, Blezing --

Kanada, Prancis, Inggris, hingga Jerman kompak memihak Israel, dengan menyalahkan program nuklir Iran sebagai penyebab Tel Aviv menyerang Teheran.

Perdana Menteri Kanada Mark Carney dalam pernyataannya mengatakan eskalasi di Timur Tengah terjadi lantaran program nuklir Iran menyebabkan kekhawatiran serius di kawasan.

"Program nuklir Iran telah lama menjadi penyebab kekhawatiran serius, dan serangan rudalnya ke seluruh Israel menakut-nakuti perdamaian kawasan," kata Carney, seperti dikutip Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Carney pun menegaskan Israel mempunyai kewenangan untuk memihak diri dan memastikan keamanannya.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan bergerak menuju resolusi diplomatik," tulisnya di X.

Selain Carney, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan Israel berkuasa untuk melindungi dirinya sendiri.

Dalam konvensi pers di Istana Elysee, Macron mengatakan pembuatan senjata nuklir Teheran telah menakut-nakuti kawasan, Eropa, dan stabilitas kolektif di bumi secara umum.

"Kami tidak setuju dengan pendekatan ini dan kebutuhan bakal operasi militer. Namun, ketika kita memandang hasil dari serangan ini, serangan [Israel] tersebut telah memungkinkan pengurangan kapabilitas pengayaan uranium. Serangan itu telah memungkinkan pengurangan kapabilitas balistik, dan karenanya dampaknya berada pada arah nan diinginkan," kata Macron, seperti dikutip Middle East Eye (MEE).

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam pernyataan terpisah juga turut mendukung serangan Israel ke Iran.

Starmer menegaskan Israel mempunyai kewenangan untuk memihak diri dan bahwa dia juga mempunyai kekhawatiran nan sama dengan Israel bakal program nuklir Iran.

"Perdana menteri menegaskan bahwa Israel mempunyai kewenangan untuk memihak diri dan menyampaikan kekhawatiran serius Inggris tentang program nuklir Iran. Ia menegaskan kembali [kepada PM Israel Benjamin Netanyahu] mengenai perlunya de-eskalasi dan resolusi diplomatik demi kepentingan stabilitas di kawasan," kata ahli bicara Starmer.

Kanselir Jerman Friedrich Merz di kesempatan lain juga ikut memihak Israel. Dalam sebuah pernyataan, Merz apalagi mengatakan dia bakal meningkatkan perlindungan terhadap aset-aset Israel dan situs Yahudi.

Kendati begitu, dia tetap meminta Israel maupun Iran untuk sama-sama menahan diri dari eskalasi lebih lanjut.

"Baru kemarin, Badan Tenaga Atom Internasional, dalam sebuah resolusi nan diperkenalkan oleh Jerman berbareng dengan Prancis dan Inggris, menegaskan kembali bahwa Iran terus kandas memenuhi kewajibannya untuk mengungkapkan aktivitasnya dalam memperkaya material berkekuatan nuklir. Iran kemudian menakut-nakuti bakal mempercepat pengayaan uranium," ucap Merz.

"Program nuklir ini melanggar ketentuan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan menimbulkan ancaman serius bagi seluruh kawasan, terutama bagi Negara Israel," lanjut dia, seperti dikutip The Times of Israel.

Israel menyerang sejumlah wilayah Iran pada Jumat (13/6) awal hari. Mereka menargetkan akomodasi nuklir, program senjata nuklir, program persenjataan rudal balistik, hingga intelektual nuklir Iran.

Fasilitas pengayaan uranium utama Iran di Natanz juga menjadi sasaran serangan berulang kali. Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan terdapat kontaminasi radiologis dan kimia akibat rusaknya akomodasi nuklir tersebut.

Kendati demikian, radiasi tersebut tetap bisa ditangani dan tidak meluas.

Serangan Israel ke Iran juga menewaskan sejumlah pejabat penting, beberapa di antaranya ialah Kepala IRGC Hossein Salami; Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri; hingga penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Shamkhani.

Khamenei telah berjanji bakal membalas serangan Israel ini. Pada hari nan sama, Iran pun meluncurkan ratusan drone ke Israel, meski sebagian besar dicegat oleh Tel Aviv dan Yordania.

Tak berhenti, Iran sekarang mulai menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel.

(blq/pta)

Selengkapnya