CNN Indonesia
Rabu, 11 Jun 2025 08:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Firma arsitektur Clouds Architecture Office mengusulkan konsep ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk membangun gedung pencakar langit nan menggantung di asteroid di langit Dubai.
Firma perancang gedung nan berbasis di New York ini menamai gedung pencakar langit tersebut sebagai Analemma Tower.
Dalam kreasi gambaran mereka, gedung bakal digantung dari asteroid nan bakal ditempatkan dalam orbit geosinkron di sekitar Bumi. Bangunan itu bakal digantung terbalik, diikat dengan kabel berkekuatan tinggi ke asteroid nan memungkinkan melayang di beragam letak di planet ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan menempatkan asteroid besar ke orbit di atas Bumi, kabel berkekuatan tinggi dapat diturunkan ke permukaan Bumi, sehingga gedung bida digantung," demikian menurut Clouds Architecture Office di situs resmi.
Saat asteroid mengikuti jalur orbitnya, menara bakal bergerak dalam pola nomor delapan. Ini tentu menjadi pemandangan luar biasa bagi penghuninya.
Tipologi menara tergantung di udara membikin gedung bisa dibangun di mana saja di bumi dan diangkut ke letak akhirnya.
Namun, mereka mengusulkan Analemma dibangun di atas Dubai.
"[Dubai] telah terbukti menjadi ahli dalam bangunan gedung tinggi dengan biaya seperlima dari bangunan di New York City," lanjut firma arsitektur itu.
Analemma juga bisa ditempatkan dalam orbit geosinkron eksentrik nan memungkinkan gedung melakukan perjalanan antara bagian bumi utara dan selatan dalam rotasi harian.
Selain itu, Analemma bakal mendapat daya dari panel surya berbasis ruang angkasa. Dipasang di atas atmosfer nan padat dan menyebar, panel-panel ini bakal terus terpapar sinar matahari, dengan efisiensi nan lebih tinggi daripada instalasi PV konvensional.
Air bakal disaring dan didaur ulang dalam sistem loop semi-tertutup, diisi ulang dengan kondensat dari awan dan air hujan.
Konsep gedung menggantung di langit ini sesungguhnya tetap berkarakter teoritis. Namun, mereka mengeksplorasi kemungkinan menggabungkan teknologi ruang angkasa dengan penemuan arsitektur, demikian dikutip NDTV.
Clouds Architecture Office menyebut Analema Tower membalikkan sketsa tradisonal berbasis Bumi dan berjuntai pada fondasi pendukung berbasis ruang angkasa.
"Sistem ini disebut sebagai Sistem Penopang Orbital Universal (UOSS), berasas prinsip-prinsip lift ruang angkasa konvensional," demikian menurut mereka.
(isa/dna)