Blezing
Sabtu, 14 Jun 2025 12:15 WIB
Jakarta, Blezing --
Sejumlah negara ramai-ramai mengecam dan mengutuk serangan serangan Israel terhadap Iran. Aksi serampangan Tel Aviv ini dinilai melanggar hukum internasional.
Pada Jumat awal hari (13/6), Angkatan Udara Israel disebut menyerang Iran. Ledakan pun terdengar di timur laut Teheran, ibukota Iran.
Serangan ini pun dikonfirmasi oleh Israel Katz, Menteri Pertahanan Israel. Dia mengatakan serangan udara itu merupakan tindakan pembukaan terhadap Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puluhan sasaran di seluruh Iran nan mengenai dengan program nuklir dan akomodasi militer lainnya diserang oleh Angkatan Udara Israel," kata Katz dalam sebuah pernyataan resmi.
Serangan ini tak pelak memicu respons dari sejumlah negara. Tindakan Israel pun menuai kecaman, termasuk dari Indonesia.
1. Indonesia
Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Iran. Serangan dianggap sebagai pelanggaran norma internasional.
"Indonesia dengan tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran. Tindakan ini merupakan pelanggaran norma dan melemahkan dasar-dasar norma internasional," demikian pernyataan resmi Kemlu di X.
Lebih lanjut, Kemlu menyebut serangan berisiko meningkatkan ketegangan di area dan bisa memicu bentrok nan lebih luas.
2. China
China mengungkapkan kemarahan bakal tindakan Israel. Secara tegas, China menyatakan "menolak pelanggaran" nan dilakukan Israel. Israel dianggap melakukan pelanggaran bakal kedaulatan Iran.
Jubir Kemenlu China Lin Jian turut menyampaikan kekhawatiran atas serangan Israel ke Iran.
"China menyerukan kepada semua pihak nan terlibat untuk bertindak mempromosikan perdamaian dan stabilitas serta menghindari eskalasi tensi," Lin Jian menambahkan.
3. Rusia
Rusia pun angkat bicara soal serangan Israel ke Iran. Jubir Rusia Dmitry Peskov berbicara serangan itu adalah "eskalasi dramatis" antara Iran dan Israel. Dia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin bakal memperkarakan perihal ini ke PBB.
"Kementerian Luar Negeri Rusia juga bakal segera mengeluarkan pernyataan, nan bakal disampaikan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," kata Peskov.
(els/pta)